Community Cloud Computing Untuk Menunjang Pelayanan Kesehatan

 

Community Cloud Computing Untuk Menunjang Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak 

(Studi Kasus: Puskesmas Se-Kota Mataram)

 

Penerapan teknologi cloud computing akan membantu kesuluruhan institusi yang memberikan layanan pada masyarakat umum. Cloud computing memungkinkan akses data dari mana saja dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device. Layanan utama yang disediakan oleh cloud computing dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya (Armbrust, 2010)

Rekam medis yang berisi data medis pasien merupakan sebuah data yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus dalam mengelolanya. Berkaca pada studi kasus di Puskesmas se-Kota Mataram, pada saat ini data rekam medis pasien PKIA letaknya masih tersebar sesuai dengan wilayah masing-masing kecamatan. Agar data rekam medis pasien PKIA dapat menyatu maka dimanfaatkanlah teknologi community cloud yang diharapkan dapat mengintegrasikan data rekam medis seluruh Puskesmas di kota Mataram.

Konsep dari community cloud ini adalah bagaimana setiap PKIA di tiap kecamatan dapat terhubung dengan kecamatan yang lain sehingga data-data tersebut dapat terintegrasi menjadi satu. Setiap kecamatan mempunyai beberapa puskesmas. Dari beberapa puskesmas tersebut akan disediakan sistem community cloud.

Perancangan Sistem

Software as a Service (SaaS) pada aplikasi PKIA diawali dengan membuat servis-servis dalam Sistem Informasi Bergerak PKIA. Servis yang dibuat pada tahapan ini disebut Service Provider yaitu penyedia servis-servis yang akan digunakan pada sistem informasi bergerak PKIA.  Servis-servis akan dibuat menggunakan Java API for XML Web Services (JAX-WS) pada Java. Nantinya servis yang dibuat dapat digunakan oleh aplikasi mobile yang berperan sebagai client yang menggunakan servis yang telah didefinisikan untuk mengimplementasikan fungsionalitasnya.

Setiap servis yang telah dibuat pada tahap sebelumnya akan dilakukan identifikasi kelas perancangan, perancangan representasi persisten kelas entity dalam pengimplementasian di basis data dan pembuatan diagram deployment. Selain perancangan servis, juga dilakukan perancangan aplikasi dengan melakukan penggambaran struktur dan desain layanan bagi tenaga kesehatan PKIA melalui use case diagram. 

Identifikasi kelas perancangan didapatkan berdasarkan analisis kandidat servis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Pembangunan kelas akan didasarkan pada penggunaan JAX-WS untuk web service yang dikembangkan menggunakan java. 

Pembuatan prototype serta basis data untuk aplikasi PKIA yang menggunakan servis-servis yang disediakan oleh service provider. Setiap servis yang telah dibuat pada tahap sebelumnya akan dilakukan identifikasi kelas perancangan, perancangan representasi persisten kelas entity dalam pengimplementasian di basis data dan pembuatan diagram deployment. Selain perancangan servis, juga dilakukan perancangan aplikasi dengan melakukan penggambaran struktur dan desain layanan bagi end user PKIA yaitu  masyarakat NTB (Ibu dan anak) melalui use case diagram. 

Pada Gambar 2 merupakan rancangan use case diagram yang menggambarkan interaksi antara actor yaitu pengguna sistem dengan sistem yang akan dibangun. Pada sistem community cloud yang diusulkan pada penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) actor yaitu pasien PKIA, bidan, dan petugas puskesmas. Fungsionalitas dari setiap actor dalam sistem ini dideskripsikan pada Gambar 2. 

Melalui aplikasi yang akan dibangun nantinya yang merupakan bagian dari Software as a Service (SaaS), pasien dapat melakukan pendaftaran layanan kesehatan di Puskesmas mana saja dan kapan saja tanpa harus datang ke Puskesmas yang dituju karena aplikasi yang akan dibangun nantinya berupa aplikasi mobile yang dapat di-install pada smartphone pasien. Pasien juga dapat melihat jadwal kontrol dan aktivitas kesehatannya melalui fasilitas reminder yang terdapat pada aplikasi. Ketika pasien datang ke puskesmas yang dituju, maka petugas puskesmas akan melakukan validasi terhadap data pasien tersebut. Petugas puskesmas dapat mengelola data pasien, mengelola data rekam medis, dan melihat data rekam medis. Semua data pasien tersimpan di data center. Semua Bidan yang berada di seluruh puskesmas yang terdapat di wilayah Kota Mataram memiliki hak akses untuk melihat data rekam medis pasien dan membuat data rekam medis.

Gambar 1. Use case diagram community cloud

 

Pada Gambar 3 merupakan rancangan arsitektur community cloud yang diusulkan pada penelitian ini. Setiap Puskesmas akan tergabung dalam sebuah komunitas atau grup dan terdaftar

dalam cloud. Data-data pasien akan terintegrasi menjadi satu di Server Cloud. Pada cloud sendiri nantinya akan terdapat beberapa server seperti server web, server database, server aplikasi, dan firewall untuk keamanan. Pihak puskesmas nantinya dapat mengakses data-data yang diinginkan melalui berbagai device baik itu mobile atau desktop. Pada pasien sendiri nantinya akan diberikan layananlayanan yang memanfaatkan teknologi cloud ini dari pihak puskesmas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pasien. 

Untuk infrastruktur cloud (IaaS) seperti hardware maupun koneksi internet dapat disewa oleh komunitas melalui Cloud Provider yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Puskesmas. Sistem sewa infrastruktur seperti  ini tentu saja akan mengeluarkan biaya sewa setiap tahunnya. Keuntungan yang diperoleh jika melalui Cloud Provider adalah komunitas tidak memerlukan investasi besar untuk membangun infrastruktur, cukup biaya operasional saja. Apabila membangun infrastruktur sendiri, maka investasi untuk hardware akan lebih besar dimana anggaran Puskesmas masih terbatas.

Gambar 2. Rancangan arsitektur community cloud

Manfaat yang dapat diperoleh dari sistem community cloud ini adalah sebagai berikut :

Pasien

Mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, data rekam medis setiap pasien tersimpan secara terpusat walaupun pasien mengunjungi beberapa Puskesmas. Pasien mendapat notifikasi atau reminder dari sistem mengenai aktifitas kesehatannya seperti jadwal kontrol ataupun jadwal imunisasi bagi bayinya.

Bidan

Mempermudah dalam memeriksa pasien, mempermudah membuat rekam medis, dan mempermudah membuat rujukan.

Petugas Puskesmas

Mempermudah mengelola data pasien dan mengelola data rekam medis.   

 

Referensi : 

Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK); 

Vol. 5, No. 1, Maret 2018, hlm. 51-56                                       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP, KELEBIHAN, KEKURANGAN CONTAINERIZATION BERSERTA TEKNOLOGI DAN STUDI KASUS CONTAINERIZATION

Mengapa Harus Belajar Cloud Computing ?

Setting Up VM and Domain