Docker Volume dan Presistent Data

Membuat Volume pada Container

Untuk membuat volume baru pada container dapat menggunakan perintah:

$ docker volume create nama-volume

Untuk melihat volume-volume yang telah dibuat pada container:

$ docker volume ls

Volume-volume yang dibuat akan tersimpan pada /var/lib/docker/volumes/ pada host atau server. Jika kita ingin memindahkan atau menyalin data pada volume tertentu, silahkan merujuk pada path tersebut dan cari direktori denga nama volume yang dimaksud. Maka kita dapat memindahkan data keluar dari sebuah container.

Data Persistent pada MySQL

MySQL akan menyimpan database nya pada /var/lib/mysql/. Jadi kita hanya perlu membuat volume baru dan melakukan mounting ke path tersebut.

$ docker volume create data-mysql

Kemudian buat container dari image mysql dengan menambahkan opsi –volume atau -v.

$ docker run -itd --name database1 -v data-mysql:/var/lib/mysql -e MYSQL_ROOT_PASSWORD=12345 -p 3306:3306 mysql

Jadi setiap perubahan data pada mysql akan tetap tersimpan. Jika kita membuat container baru dengan tetap menggunakan volume data1, maka container baru pun akan tetap memiliki data dari container lama.

Data Persistent pada WordPress

Kurang lebih caranya sama dengan cara di atas. Hanya saja path data yang digunakan pada wordpress berbeda dengan mysql, yaitu /var/www/html/.

$ docker volume create data-wp

$ docker run -itd --name wordpress -v data-wp:/var/www/html -p 80:80 wordpress

Data-data perubahan seperti tema, plugins dan lain-lain akan tetap tersimpan ketika nanti dibuat container baru. Untuk artikel akan tetap tersimpan pada database yaitu pada container terpisah untuk database. Untuk database sendiri sudah diberikan gambaran seperti penjelasan di atas.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP, KELEBIHAN, KEKURANGAN CONTAINERIZATION BERSERTA TEKNOLOGI DAN STUDI KASUS CONTAINERIZATION

Mengapa Harus Belajar Cloud Computing ?

Setting Up VM and Domain